Indonesian Insurance Outlook 2010

AKARTA, INVESTOR DAILY 26 Nov 2009

Pertumbuhan Industri asuransi nasional diperkirakan akan kembali normal tahun depan setelah sempat terhenti akibat krisis keuangan global. Bahkan, industri asuransi jiwa diprediksi mampu membukukan pertumbuhan pendapatan premi sekitar 30%.



Untuk pendapatan premi asuransi umum diprediksi tumbuh 20-25%. Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Evelina F Pietruschka mengatakan, pertumbuhan industri asuransi jiwa nasional didukung oleh kondisi perekonomian yang mulai mengarah pada kestabilan.



“Tahun ini mungkin pertumbuhannya masih akan terbatas. Namun, seiring dengan perbaikan di sektor perekonomian dan pasar modal itu memberikan gambaran yang positif untuk pertumbuhan asuransi jiwa tahun depan,” ujar dia di sela seminar Insurance Outlook 2010 di Jakarta, Selasa (24/11).



Berdasarkan data AAJI, industri asuransi jiwa hanya mampu menunjukkan pertumbuhan pendapatan premi sebesar 5,2% pada 2008, dari Rp 44,4 triliun pada 2009 menjadi Rp 46,7 triliun. Pertumbuhan tersebut jauh lebih rendah dibandingkan 2007, industri asuransi jiwa mampu membukukan pendapatan premi sebesar 67%.



Dia menambahkan, potensi pertumbuhan insutri asuransi jiwa ditunjukkan dengan masih terjaganya tingkat pertumbuhan pendapatan premi lanjutan (renewal). Hingga kuartal II-2009, pendapatan premi lanjutan tercatat sebesar Rp 9,64 triliun, meningkat sekitar 25,26% dibandingkan periode sama tahun lalu yakni sebesar Rp 7,69 triliun.



“Hal ini menandakan bahwa masyarakat Indonesia masih percaya untuk menjadikan asuransi sebagai salah satu intrumen perencanaan keluarga jangka panjang. Jadi ketika terjadi krisis, mereka sudah sadar untuk tidak memutus polisnya dan tetap melakukan pembelian,” kata dia.



Pada kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Kornellius Simanjuntak mengatakan, pendapatan premi indsutri asuransi umum tahun depan diproyeksikan bisa mencapai Rp 44,01 triliun. “Angka itu meningkat sekitar 20% dibandingkan proyeksi pendapatan premi hingga akhir tahun ini yakni sebesar Rp 36,67 triliun,” ujar dia.



Ke depannya, lanjut dia, industri asuransi umum berpotensi untuk melanjutkan pertumbuhan jika didukung oleh regulasi yang lebih baik. “Pertumbuhan ini tentunya tidak dapat dilepaskan dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Industri juga harus diberikan kesempatan berusaha yang lebih luas bukan justru menciutkan lahan usaha tersebut,” tegas dia.



Sementara itu, Direktur Utama PT Asuransi Adira Dinamika Willy S Dharma mengatakan, pertumbuhan industri asuransi umum juga akan dirorong oleh masuknya foreign direct investment. “Saya percaya kalau aliran foreign direct investment itu kejadian, trutama di infrastruktur seperti jalan dan listrik, otomatis asuransi akan tumbuh dengan lebih baik. Hal itu tentunya juga harus diikuti dengan adanya inovasi produk,” tutur dia.

1 comment:

  1. salam ta'dzim untuk Anda..

    terima kasih sebelumnya tuk tulisan yg bermanfaat ini. saya ingin bertanya, apa Anda memiliki data detail "world insurance outlook 2008, 2009 dan 2010"? terima kasih banyak sebelumnya.

    wasalam

    ReplyDelete