RAPBN 2012 Terlalu Banyak Prioritas

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan M. Romahurmuziy, yang juga Ketua Komisi IV DPR RI, mengatakan, Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara 2012 tak efektif. Pasalnya, pemerintah memiliki banyak prioritas yang harus dijalankan.

Tak kurang, ada 11 prioritas nasional yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika menyampaikan pidato kenegaraan terkait RUU tentang APBN 2012 beserta Nota Keuangan di depan Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (16/8/2011) di Kompleks Parlemen, Jakarta.

Ke-11 prioritas nasional tersebut adalah reformasi birokrasi dan tata kelola; pendidikan; kesehatan; penanggulangan kemiskinan; ketahanan pangan; infrastruktur; iklim investasi dan iklim usaha; energi; lingkungan hidup dan pengelolaan bencana; daerah tertinggal, terdepan, dan pasca-konflik; serta kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi. "Seharusnya, fokus pada RAPBN cukup tiga saja," kata Romi, demikian Romahurmuziy disapa, dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (20/8/2011).

Namun, secara garis besar, politisi PPP ini mengatakan, RAPBN 2012 telah membangun optimisme di tengah masyarakat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2012 diproyeksikan mencapai 6,7 persen, atau 0,2 persen meningkat dibandingkan 2010. "Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi ketiga di dunia setelah China dan India," kata Romi.

Hanya saja, lanjut Romi, Presiden dan jajaran menteri bidang perekonomian dinilai tak memanfaatkan ruang fiskal secara maksimal. Hal ini terkait defisit sebesar 1,5 persen produk domestik bruto (PDB) atau sekitar Rp 125,6 triliun. Menurutnya, Presiden dan jajaran menteri bidang perekonomian dapat memanfaatkan defisit hingga 3 persen atau sekitar Rp 250 triliun. "Dana ini bisa dialokasikan untuk dana bantuan sosial yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat," kata Romi.



View the original article here



Peliculas Online

No comments:

Post a Comment